Friday, April 22, 2022

Jenis Modal Usaha

Modal operasional

Beda dengan modal investasi awal dan modal kerja, modal operasional adalah modal yang harus Anda keluarkan setiap bulan untuk operasional usaha, terlepas dari barang dagangan Anda laku atau tidak.

Contohnya adalah listrik, telepon, air, sewa ruangan kalau ruangan toko itu bukan Anda beli tapi sewa, gaji pegawai, dan segala macam pengeluaran yang harus Anda bayarkan tiap bulan terlepas dari barang Anda laku atau tidak. Jadi, sifat biaya operasional ini lebih tetap jumlahnya.

Contohnya:
• Listrik = Rp 200 ribu per bulan
• Telepon = Rp 300 ribu per bulan
• Air = Rp 150 ribu per bulan
• Keamanan = Rp 150 ribu per bulan
• Gaji 2 Pegawai = Rp 2,5 juta per bulan
Total = Rp 3,3 juta per bulan.

Eit, ada yang lupa, ingat di atas tadi waktu saya bilang bahwa Anda bisa pertimbangkan untuk tidak perlu membeli ruang toko, tapi menyewanya saja? Kalau iya, maka masukkan juga ini sebagai biaya operasional. Cuma yang satu ini tahunan ya, yaitu anggap Rp 30 juta untuk Sewa setahun.

Ini berarti modal operasional Anda adalah Rp 3,3 juta per bulan, plus Rp 30 juta untuk tahun pertama.

nah, sebagai awal, anggap saja selama 3 bulan pertama, toko Anda belum mampu membiayai sendiri pengeluaran-pengeluarannya. Jadi, bagaimana kalau Anda siapkan modal operasional untuk – katakan – 3 bulan. Jadi Anda ceritanya nih memberikan kesempatan kepada toko Anda selama 3 bulan untuk akhirnya dia bisa membayari sendiri biaya operasional.

Di angka 3 bulan, ini berarti Anda sebaiknya menyiapkan semacam cadangan modal operasonal sebesar Rp 3,3 juta kali 3 bulan, yaitu Rp 9,9 juta, dibulatkan jadi Rp 10 juta untuk modal operasional 3 bulan. Kalau plus sewa tadi total jadi Rp 40 juta.



Beda dengan modal investasi awal dan modal kerja, modal operasional adalah modal yang harus Anda keluarkan setiap bulan untuk operasional usaha, terlepas dari barang dagangan Anda laku atau tidak.

Contohnya adalah listrik, telepon, air, sewa ruangan kalau ruangan toko itu bukan Anda beli tapi sewa, gaji pegawai, dan segala macam pengeluaran yang harus Anda bayarkan tiap bulan terlepas dari barang Anda laku atau tidak. Jadi, sifat biaya operasional ini lebih tetap jumlahnya.

Contohnya:
• Listrik = Rp 200 ribu per bulan
• Telepon = Rp 300 ribu per bulan
• Air = Rp 150 ribu per bulan
• Keamanan = Rp 150 ribu per bulan
• Gaji 2 Pegawai = Rp 2,5 juta per bulan
Total = Rp 3,3 juta per bulan.

Eit, ada yang lupa, ingat di atas tadi waktu saya bilang bahwa Anda bisa pertimbangkan untuk tidak perlu membeli ruang toko, tapi menyewanya saja? Kalau iya, maka masukkan juga ini sebagai biaya operasional. Cuma yang satu ini tahunan ya, yaitu anggap Rp 30 juta untuk Sewa setahun.

Ini berarti modal operasional Anda adalah Rp 3,3 juta per bulan, plus Rp 30 juta untuk tahun pertama.

nah, sebagai awal, anggap saja selama 3 bulan pertama, toko Anda belum mampu membiayai sendiri pengeluaran-pengeluarannya. Jadi, bagaimana kalau Anda siapkan modal operasional untuk – katakan – 3 bulan. Jadi Anda ceritanya nih memberikan kesempatan kepada toko Anda selama 3 bulan untuk akhirnya dia bisa membayari sendiri biaya operasional.

Di angka 3 bulan, ini berarti Anda sebaiknya menyiapkan semacam cadangan modal operasonal sebesar Rp 3,3 juta kali 3 bulan, yaitu Rp 9,9 juta, dibulatkan jadi Rp 10 juta untuk modal operasional 3 bulan. Kalau plus sewa tadi total jadi Rp 40 juta. 

No comments:

Post a Comment

Dampak Krusial Media Sosial Terhadap Degradasi Moral    Pesatnya perkembangan teknologi informasi dewasa ini menjadi salah satu alat pemic...